PENCIPTAAN PUISI : PENDEKATAN FIRM
Azmi
Rahman
Apa itu FIRM?
Ramai
yang beranggapan bahawa sukar menghasilkan puisi. Anggapan umum ialah puisi
dihasilkan oleh sasterawan atau mereka yang mempunyai ilmu kesusasteraan,
khususnya ilmu puisi. Malahan kita sering mendengar bahawa menulis puisi adalah
kerja yang sukar dan tiada idea untuk menulis puisi. Benarkah anggapan itu?
Berdasarkan
pengalaman saya, lebih 30 tahun terlibat dalam dunia penciptaan puisi,
sebenarnya mencipta puisi adalah mudah. Di peringkat awal penglibatan saya
dalam dunia puisi, inilah pendekatan atau teknik yang biasa saya gunakan dalam
penciptaan puisi. Malahan sehingga kini, ada puisi, misalnya “WAWASAN PELADANG DI ATAS PETA P.E.L.A.D.A.N.G” (Lihat Lampiran A) yang masih saya gunakan pendekatan yang saya
namakan singkatannya ialah FIRM.
F = Fokus
I = Idea
R =
Rekonstruksi
M = Murnikan
Fokus
(F) bermaksud penyair memberikan tumpuan terhadap kata atau frasa yang
dikenal pasti, misalnya kata CINTA, BAPA, IBU, KAHWIN, dan BAHAGIA. Fokus kepada makna kata tersebut dan makna
huruf-huruf dalam kata tersebut.
Idea
(I) boleh juga dinamakan ilham atau pemikiran yang terakam di dalam
minda penyair. Idea biasanya terkepung di
dalam ruang makna kata itu. Jika CINTA, tidak mungkin idea penyair tentang
makan nasi dengan ulam-ulaman atau bermain bolasepak. Biasanya kata CINTA,
ideanya berkisar tentang kasih sayang, kemanjaan, rindu dan ketuhanan. Idea
(I) juga ada kaitan dengan emosi penyair yang dijelmakan dalam puisi,
misalnya tenang, semangat, marah dan suka.
Rekonstruksi
(R) bermaksud penyair mengubahkan, menambahkan, menggugurkan atau
mencantumkan kata atau baris dalam puisi untuk menjadikan puisi itu lebih baik
dan puitis. Ada ketikanya di peringkat rekonstruksi ini Idea (I) dan
judul puisi berubah.
Murnikan
(M) pula bermaksud penyair murnikan keseluruhan puisi itu, termasuklah
aspek bahasa, ejaan, susunan baris, urusan idea atau isi puisi, dan judul
puisi.
PRAKTIKAL PENCIPTAAN PUISI:
PENDEKATAN FIRM
MEMBINA UNGKAPAN BERDASARKAN HURUF DALAM PERKATAAN:
Contoh: CINTA
Proses pertama
(P1)
*Judul puisi: Belum ada judul lagi
*Setelah selesai proses ketiga (P3),
diberikan judul tentatif puisi yang sesuai.
Setiap baris hendaklah
sekurang-kurangnya (3) tiga patah perkataan.
C_____________________________________________________________(B1)
I_____________________________________________________________
(B2)
N_____________________________________________________________(B3)
T_____________________________________________________________(B4)
A_____________________________________________________________(B5)
Proses kedua
(P2) – Judul tentatif puisi dapat diberikan.
Susun baris mengikut urutan idea
dalam puisi. Kedudukan baris akan berubah. Di peringkat
ini berlaku penghilangan urutan huruf dalam kata CINTA.
C___________________________________________________________ (B
)
I_____________________________________________________________
(B )
N____________________________________________________________
(B
)
T____________________________________________________________
(B
)
A____________________________________________________________
(B
)
Nota
B = Baris
Proses ketiga
(P3) – Judul puisi sebenar dapat diberikan.
Di peringkat P3, idea puisi
dikembangkan, berlaku penambahan atau pengurangan kata dan baris serta
penghilangan urutan huruf dalam kata CINTA. Kemungkinan akan terbina
rangkap baru.
Judul puisi: _________________________________________________________________
___________________________________________________________
_____ __________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________
___________________________________________________________________________
____________________________________________________________
______________
__________________________________________________________________________
____________________________________________________________
______________
___________________________________________________________________________
____________________________________________________________
_______________
___________________________________________________________________________
Contoh binaan baris dalam puisi di
peringkat P1
Perkataan: CINTA
P1
C = Cahaya bersinar di matamu (B1)
I = Indahnya bagai kejora (B2)
N = Naluri cinta menebal di hati
(B3)
T = Tiada harga yang dapat kubayar
(B4)
A = Akhirnya aku pasrah kepada-Nya
(B5)
P2
N = Naluri cinta menebal di hati
(B3)
C = Cahaya bersinar di matamu (B1)
I = Indahnya bagai kejora (B2)
T = Tiada harga yang dapat kubayar (B4)
A = Akhirnya aku pasrah kepada-Nya (B5)
P3
Judul puisi: NALURI CINTA
Naluri cintaku menebal di hati
Tiada siapa pun tahu
Kulihat cahaya bersinar di matamu
Indahnya bagai kejora
Tidak tercapai tanganku
Hanya tersentuh sinar di hatiku
Tiada harga dapat kubayar
Kerana itu bukan milik aku
Ya Rabbi, aku pasrah kepada-Mu.
Nama penyajak (Azmi
Rahman)
Nama tempat (Jitra)
Tarikh/Bulan/ Tahun: X/Y/ABCD
Catatan:
1.
Di
peringkat P1, Idea asalnya terungkap dalam lima baris berdasarkan huruf CINTA.
2.
Di
peringkat P2, kedudukan baris sudah berubah apabila baris-baris
direkonstruksikan.
3.
Di
peringkat P3, judul puisi diberikan. Rekonstruksi baris berlaku, bahasa
dan kata dimurnikan serta ditambah menjadi sembilan baris.
Selepas
P3, kemungkinan berlaku lagi Rekonstruksi dan Murnikan lagi puisi
itu.
5.
Kata
lain yang boleh dijadikan Idea puisi, misalnya SINTOK, SUNGAI, ALAM,
IBU, BUKU, UNIVERSITI, GURU, PERPUSTAKAAN, dan IMAN.
6.
Seterusnya
kita cuba menulis puisi berdasarkan huruf-huruf dalam dua atau lebih patah
perkataan; misalnya PERPADUAN MERDEKA, RINDU KASIH ASMARA, KERANAMU
MALAYSIA, PERJUANGAN TEGUH ABADI atau jika mampu berdasarkan huruf A
hingga Z.
7.
Jom
kita menulis puisi!
B = Baris
Praktikal Penciptaan Puisi 2: SINTOK
Proses pertama
(P1)
*Judul puisi: Belum ada judul lagi
*Seteleh selesai proses ketiga (P3),
diberikan judul tentatif puisi yang sesuai.
Setiap baris hendaklah
sekurang-kurangnya (3) tiga patah perkataan.
S_____________________________________________________________(B1)
I_____________________________________________________________
(B2)
N_____________________________________________________________(B3)
T_____________________________________________________________(B4)
O_____________________________________________________________(B5)
K_____________________________________________________________
(B6)
Proses kedua
(P2) – Judul tentatif puisi dapat diberikan.
Susun baris mengikut urutan idea
dalam puisi. Kedudukan baris akan berubah. Di peringkat
ini berlaku penghilangan urutan huruf dalam kata SINTOK.
s___________________________________________________________ (B
)
I_____________________________________________________________
(B )
N____________________________________________________________
(B )
T____________________________________________________________
(B )
o____________________________________________________________
(B )
K
____________________________________________________________ (B )
Nota
B = Baris
Proses ketiga
(P3) – Judul puisi sebenar dapat diberikan.
Di peringkat P3, idea puisi
dikembangkan, berlaku penambahan atau pengurangan kata dan baris serta
penghilangan urutan huruf dalam kata SINTOK. Kemungkinan akan terbina
rangkap baru.
Judul puisi: _________________________________________________________________
___________________________________________________________
_____ __________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________
___________________________________________________________________________
____________________________________________________________
______________
__________________________________________________________________________
____________________________________________________________
______________________________________________________________________________
____________________________________________________________
_______________
___________________________________________________________________________
Praktikal Penciptaan Puisi 3: KERANAMU MALAYSIA
Proses pertama
(P1)
*Judul puisi: Belum ada judul lagi
*Seteleh selesai proses ketiga (P3),
diberikan judul tentatif puisi yang sesuai.
Setiap baris hendaklah
sekurang-kurangnya (3) tiga patah perkataan.
K_____________________________________________________________ (B1)
E_____________________________________________________________ (B2)
R_____________________________________________________________ (B3)
A_____________________________________________________________ (B4)
N_____________________________________________________________ (B5)
A_____________________________________________________________ (B6)
M_____________________________________________________________ (B7)
U_____________________________________________________________ (B8)
M_____________________________________________________________ (B9)
A_____________________________________________________________ (B10)
L_____________________________________________________________ (B11)
A_____________________________________________________________ (B12)
Y_____________________________________________________________ (B13)
S_____________________________________________________________ (B14)
I______________________________________________________________ (B15)
A______________________________________________________________ (B16)
Proses kedua
(P2) – Judul tentatif puisi dapat diberikan.
Susun baris mengikut urutan idea
dalam puisi. Kedudukan baris akan berubah. Di peringkat
ini berlaku penghilangan urutan huruf dalam kata KERANAMU MALAYSIA.
K_____________________________________________________________
(B )
E_____________________________________________________________ (B
)
R_____________________________________________________________ (B
)
A_____________________________________________________________ (B
)
N_____________________________________________________________ (B
)
A_____________________________________________________________ (B
)
M_____________________________________________________________ (B
)
U_____________________________________________________________ (B
)
M_____________________________________________________________ (B
)
A_____________________________________________________________ (B
)
L_____________________________________________________________ (B
)
A_____________________________________________________________ (B
)
Y_____________________________________________________________ (B
)
S_____________________________________________________________ (B )
I______________________________________________________________ (B
)
A______________________________________________________________ (B
)
Nota
B = Baris
Proses ketiga
(P3) – Judul puisi sebenar dapat diberikan.
Di peringkat P3, idea puisi
dikembangkan, berlaku penambahan atau pengurangan atau pengguguran kata dan
baris serta penghilangan urutan huruf dalam kata-kata KERANAMU MALAYSIA.
Kemungkinan akan terbina rangkap-rangkap baru.
Judul puisi: _________________________________________________________________
___________________________________________________________
_____ __________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________
___________________________________________________________________________
____________________________________________________________
______________
__________________________________________________________________________
____________________________________________________________
______________
___________________________________________________________________________
____________________________________________________________
_______________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Contoh aplikasi
P1
Proses pertama
(P1)
*Judul puisi: Belum ada judul lagi
*Seteleh selesai proses ketiga (P3),
diberikan judul tentatif puisi yang sesuai.
Setiap baris hendaklah
sekurang-kurangnya (3) tiga patah perkataan.
Kemuafakatan kental atas nama semangat (B1)
Eratkan cinta bersama (B2)
Rahsia warga negara tercinta (B3)
Aura perjuangan bangsa diteruskan (B4)
Niat suci bersemadi di sanubari (B5)
Abadi persembahan penuh penghayatan (B6)
Menjadi bagai serai serumpun
(B7)
Umat sejahtera dinikmati bersama (B8)
M_____________________________________________________________ (B9)
A_____________________________________________________________ (B10)
L_____________________________________________________________ (B11)
A_____________________________________________________________ (B12)
Y_____________________________________________________________ (B13)
S_____________________________________________________________ (B14)
I______________________________________________________________ (B15)
A______________________________________________________________ (B16)
Merdeka! Merdeka! Merdeka! (B9)
Aura pengorbanan dalam genggaman tangan bersama (B10)
Luahan rasa hati menguatkan ikatan (B11)
Abadilah roh suci para
pejuang (B12)
Yang sanggup berkorban demi maruah negara (B13)
Semangat kita tidak luntur (B14)
Ikatan teguh benteng keamanan (B15)
Akulah anak Malaysia yang merdeka!
(B16)
Nota:
1.
Judul
puisi belum diberikan lagi.
2.
Kedudukan
baris masih kekal.
3.
Kata-kata
dan ungkapan dalam baris belum dimurnikan lagi (P2 dan P3).
4.
Binaan
rangkap berdasarkan huruf-huruf dalam dua kata ini boleh dijadikan dua buah
puisi berasingan dengan judul berbeza bergantung kreativiti penyair.
5.
Penyair
hendaklah merujuk kamus untuk mencari diksi yang sesuai, bermakna dan puitis.
PRAKTIKAL PENCIPTAAN
PUISI 3 : KERANAMU MALAYSIA
Proses 2 dan
Proses 3 (P2 dan P3)
Arahan:
1.
Susun
semula baris-baris dari B1 hingga B8.
2.
Susun
semula baris-baris dari B9 hingga B16.
3.
Tambahkan,
gugurkan atau cantumkan kata-kata dalam baris berkenaan.
4.
Tulis
semula puisi itu menjadikan sebuah puisi baru yang bertenaga dan puitis.
5.
Berikan
judul puisi baru anda itu.
6.
Apresiasikan
sendiri puisi anda itu atau berikan kepada orang lain untuk proses pemurnian
sebelum anda terbitkan puisi itu.
7.
Insya-Allah,
anda hargai bakat yang Allah berikan kepada dan anda menjadi penyair yang
berpotensi menghasilkan puisi yang baik.
PRAKTIKAL PENCIPTAAN
PUISI 3 : Tulislah puisi anda …
Judul puisi:
___________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Nama Penyair:
_________________________________________________________________
Tempat puisi dihasilkan:__________________________________________________________
Tarikh:________________________________________________________________________
LEMBARAN PRAKTIKAL PENCIPTAAN PUISI 4: _______________________
Proses pertama
(P1) – Kenal pasti kata/ frasa yang boleh dijadikan puisi.
*Judul puisi: Belum ada judul lagi
*Seteleh selesai proses ketiga (P3),
diberikan judul tentatif puisi yang sesuai.
Setiap baris hendaklah
sekurang-kurangnya (3) tiga patah perkataan.
_____________________________________________________________
(B1)
_____________________________________________________________
(B2)
_____________________________________________________________
(B3)
_____________________________________________________________
(B4)
_____________________________________________________________
(B5)
_____________________________________________________________ (B6)
Proses kedua
(P2) – Judul tentatif puisi dapat diberikan.
Susun baris mengikut urutan idea
dalam puisi. Kedudukan baris akan berubah. Di peringkat
ini berlaku penghilangan urutan huruf dalam kata/ frasa _______________.
___________________________________________________________ (B
)
_____________________________________________________________(B )
____________________________________________________________
(B )
____________________________________________________________
(B )
____________________________________________________________
(B )
____________________________________________________________
(B )
Nota
B = Baris.
Baris boleh ditambah jika ada keperluan.
Proses ketiga
(P3) – Judul puisi sebenar dapat diberikan.
Di peringkat P3, idea puisi
dikembangkan, berlaku penambahan atau pengurangan kata dan baris serta
penghilangan urutan huruf dalam kata/ frasa _____________________. Kemungkinan
akan terbina rangkap baru.
Judul puisi: _________________________________________________________________
___________________________________________________________
_____ ___________
____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________
_______________
_____________________________________________________________________________
____________________________________________________________
________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________
________________
_____________________________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________
_____________________________________________________________________________
Nama Penyair:
_________________________________________________________________
Tempat puisi dihasilkan:__________________________________________________________
Tarikh:________________________________________________________________________
Katakan kepada diri “Aku boleh mencipta puisi.”
“Salam puisi.
Puisi memaknakan diri.”
Azmi Rahman,
LAMPIRAN A
WAWASAN
PELADANG DI ATAS PETA P.E.L.A.D.A.N.G
14 Februari 1973 adalah tarikh keramat warga peladang
Lembaga Pertubuhan Peladang (LPP) didetikkan penubuhannya
lembaran ukiran sejarah membuahkan kemajuan peladang
benarlah LPP adalah “payung kepada peladang” *
di atas landasan padu bergerak gerabak-gerabak pembangunan peladang
pandu arah di atas peta perjalanan peladang yang bernama P.E.L.A.D.A.N.G
Megah wawasan peladang di atas peta P.E.L.A.D.A.N.G
wawasan peladang di atas peta P.E.L.A.D.A.N.G
adalah jalan-jalan panjang
ke destinasi kebanggaan peladang
petak-petak gerak di atas peta P.E.L.A.D.A.N.G
jalan-jalannya adalah simpang siur penuh tanda bersemangat dan praktikal.
Tanda P di atas peta adalah Progresif
adalah jalan lurus menuju dan memandu masa depan gemilang
tiada titik atau tanda lampu jalan merah untuk kembali ke ruang silam
arah dituju adalah kemajuan masa depan peladang.
Tanda E di atas peta adalah Ekonomi
adalah nafas gerak milik peladang
dalam minda peladang mahu suburkan petak-petak Ekonomi
Ekonomi diri, keluarga dan negara
Ekonomi yang membuahkan ranum hasil.
Tanda
L di atas peta adalah Ladang milik peladang
luas atau kecil Ladang diusahakan atas nama semangat gigih
hasilnya adalah buah ranum ekonomi kebanggaan peladang.
Tanda A di atas peta adalah Agroindustri yang berkembang
bukan lagi dunia sempit peladang berminda kecil-kecilan
peladang berminda ladang berskala industri
industri memasuki gerbang pasaran nasional dan global.
Tanda D di atas peta adalah Dagang produk milik peladang
Dagang adalah hasil yang mengalir
aura ekonomi
peladang megah menjadi pedagang.
Tanda A pula di atas peta adalah Agroteknologi
tidak terpisah peladang daripada arus teknologi
menerjah pantas pentas global.
Tanda N di atas peta adalah Negara akan berbangga atas usaha jaya
peladang
Negara adalah tanah tumpah keringat dan darah peladang
peta Negara adalah peta P.E.L.A.D.A.N.G
Tanda G pula di atas peta adalah Gagasan nasional
memajukan peladang adalah Gagasan agenda negara
Gagasan negara adalah memajukan Gagasan peladang.
Azmi Rahman
Sintok
Mei 2013
Nota:
* “Lembaga Pertubuhan Peladang adalah payung kepada peladang” adalah ungkapan
keramat oleh Allahyarham Tun Abdul Razak, 19 November 1973)
Rujukan
Faisal Tehrani.
(2008). Karya nan indah untuk semua. Kuala Lumpur: Al-Ameen Serve Holdings Sdn. Bhd.
Hunter, J.P. (1986). The Norton introduction to poetry. New York –
London: W.W. Norton & Company.
Irwan Abu Bakar & Hasimah Harun. (2008). Berkarya di alam siber.
Kuala Lumpur: Esastera Enterprise.
Irwan Abu Bakar & Hasimah Harun. (2003). Kursus kepenyairan e-sastera.
Kuala Lumpur: Kapas Publication.
Kamus Dewan edisi keempat. (2005). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka.
Lim Swee Tin. (2012). Mendekati seni penulisan kreatif. Seri Kembangan:
Citra Kurnia Enterprise.
Lim Swee Tin. (2014). Penulisan puisi: Kreativiti, praktik & diskusi.
Buku 1. Kuala Lumpur: Utusan
Publications & Distributors Sdn. Bhd.
Lim Swee Tin. (2014). Penulisan puisi: Kreativiti, praktik & diskusi.
Buku 2. Kuala Lumpur: Utusan
Publications & Distributors Sdn. Bhd.
Lim Swee Tin. (2014). Penulisan puisi: Kreativiti, praktik & diskusi.
Buku 3. Kuala Lumpur: Utusan
Publications & Distributors Sdn. Bhd.
Mana Sikana. (2004). Proses penulisan kreatif. Singapura: EDN Media.
Mawar Safei. (2014). Inilah karangan saya: Narasi penciptaan cerpen.
Bangi: Penerbit UKM.
Marsli N.O. (2013). Jom menulis: Sebuah motivasi penulisan kreatif. Kuala
Lumpur: Utusan Publications &
Distributors Sdn. Bhd.
Mohd. Dahri Zakaria. (2010). Forum PPS: Permasalahan sastera masa kini, hlm
28-29, Sastera.Net (versi
cetak).
M. Atar Semi. (1988). Anatomi sastra. Padang: Penerbit
Angkasa Raya.
Muhammad Haji Salleh. (1984). Pengalaman puisi. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka.
Rahman Shaari. (1981). Di sekitar sastera dan kritikan. Kuala Lumpur:
Utusan Publications & Distributors Sdn. Bhd.
Safian Hussain, Mohd. Thani Ahmad, Zakaria Ariffin, Ahmad Kamal Abdullah & Suhaimi Hj.
Muhamad. (1988). Glosari istilah kesusasteraan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka.
Sohaimi Abdul Aziz. (6
Disember 2012). Teknoteks dan transformasi pengajian kesusasteraan: mensinergikan sastera, teknologi dan
kritikan. Siri syarahan umum pelantikan profesor. Pulau Pinang: Universiti Sains Malaysia.
Yajuk, Kriey, Citranalis, Mokhtarahman & Azmi Rahman. (2011). Pepohon
perteduhan cinta. Kuala Lumpur:
Esastera Enterprise.
Za’ba. (1965). Ilmu mengarang Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka.
Latar
diri Azmi Rahman
AZMI RAHMAN, nama pena Mohamad Azmi Ab Rahman, mantan Pensyarah Kanan, Pusat
Pengajian Pengurusan Industri Kreatif dan Seni Persembahan (SCIMPA), Kolej
Sastera dan Sains, Universiti Utara Malaysia, Sintok, Kedah. Pernah menerima
pendidikan awal di Sek. Kebangsaan Kerteh, Terengganu.
Sek. Menengah Inggeris Tumpat, Kelantan.
Sek. Menengah Kg. Laut, Kelantan. Sek. Menengah Ismail Petra, Kota Bharu,
Kelantan. Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) B.A (Hons.) bidang Persuratan
Melayu/ Stilistik di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) M.A (Persuratan
Melayu). Diploma Penulisan Akademik dari Persatuan Linguistik Malaysia (PLM)
dan DBP. Pengalaman bekerja: Guru di
Maktab Adabi Terengganu. Tutor. Sekolah Bahasa dan Pemikiran Saintifik.
Universiti Utara Malaysia (1987-1989). Pensyarah/ Pensyarah kanan. Sekolah Bahasa dan Pemikiran Saintifik,
Fakulti Komunikasi dan Bahasa Moden, Universiti Utara Malaysia, pernah bertugas
di Jabatan Bahasa Moden, Pusat Pengajian Pendidikan dan Bahasa Moden, Kolej
Sastera dan Sains, UUM. Pensyarah Sambilan subjek Fiksyen Moden Indonesia dan
Malaysia (1993/94-1997/1998). Pusat Pendidikan Jarak Jauh.
Universiti Sains Malaysia Pulau Pinang.
Pensyarah/ Penyelaras/ Ketua Bahagian, Unit Pendidikan Jarak Jauh
Universit Utara Malaysia dan Program Sarjana Pengajian Bahasa Melayu Kontemporari.
Mulai 2008 – 2009 menjawat Ketua Unit Bahasa Melayu, Pusat Bahasa, Kolej
Sastera dan Sains, UUM. Mulai 2013 hingga 2018, dilantik sebagai Penyelaras
Bahasa Melayu, di Jabatan Hal Ehwal Pelajar dan Alumni, UUM. Pengerusi
Jawatankuasa Saringan Teknikal UUM Press, dan AJK Jawatankuasa Saringan UUUM,
Penilai dan editor buku kreatif dan ilmiah UUM Press. Pengajaran kursus dan
penyeliaan tesis/ projek ilmiah: Pengantar Pemikiran, Pengantar Etika,
Bahasa Melayu Pengurusan, Pengantar Penulisan, Pengantar Gaya Bahasa, Kesusasteraan
Melayu dan Bahasa dan Pemikiran Kesusasteraan Melayu. Bahasa dan Masyarakat. Penyelia
projek Sarjana dan latihan ilmiah Program Pengsiswazahan Guru (PPG). Jurulatih
kursus kewartawanan di Pusat Kokurikulum UUM (2013 hingga kini). Penerbitan: sajak/puisi dan makalah
dalam Berita Minggu, Mingguan Malaysia, Dewan Sastera, Sastera.Net dan
majalah elektronik eSastera.com. Buku
puisi bersama; Suara Dari Perbukitan Bangi, Gelombang 1, Gelombang 2,
Gelombang 3, Gelombang 4, Manifestasi, Titian 2, Wajah, Di Luar Bingkai
Diri, Cetera 94, Kehilangan, Orang Kita, dan Lidah JPM, E-Loka Direktori
Penyair Siber Malaysia (bersama, 2012), Mengenang Brirasa (2012), Sajak-sajak
Pemenang Sayembara ASASI (2012). E-Loka II (2014). Segenggam Tasbih
(ASASI 2014). Buku puisi persendirian: Daerah Perjalanan, Gema Lembah dan
Sebelum Musim Berakhir. Destinasi Ilmu, Budi dan Bakti: UUM Dalam
Pantun (2013). E-Loka II: Direktori Penyair Siber Malaysia
(2014). Hidangan Aksara: Pantun Melayu (UUM Press, 2015). Horizon
Pancaindera : Pantun Rencaman Tema (UUM Press). Munajat Pohon
(manuskrip puisi perseorangan, 2015 ITBM & ASASI). Pantun Peribahasa (manuskrip ITBM &
ASASI, 2015). Melintasi Negeri Mimpi (manuskrip puisi perseorangan,
2015). Suara Tanpa Wajah (manuskrip puisi perseorangan, 2015). (Tanpa
judul, manuskrip puisi perseorangan, 2015). Mencerap Pancaindera: Gurindam,
Syair dan Dikir, manuskrip perseorangan, 2015). Penciptaan Puisi:
Pendekatan FIRM (manuskrip, 2015). Buku ilmiah: Kesusasteraan
Melayu: Dimensi Bahasa dan Pemikiran. Puisi Siber: Apresiasi Bahasa,
Pemikiran dan Unsur Kesiberan (2017). UUM Destined For Eminence,
ed. (2012). Komunikasi-Pemikiran:
Dimensi Dalam Dunia Sastera Melayu (bersama Phat, dalam proses
editing 2014). Merafak Sembah Menjunjung Kasih (UUM, 2014). Penerbitan karya sastera siber di eSastera.com dan eSastera2u.com: Lebih 1000 rangkap pantun, lebih 300 sajak
siber, 150 buah sajen, lebih 50 buah soneta, dan ulasan sajak, bimbingan
sastera serta ratusan puisi tradisional. Di eSastera.com:
Administrator BIOGRAFI. Prosiding dan
seminar: Lebih 35 pembentangan kertas kerja di dalam dan di luar negara. Anugerah/ Hadiah yang diterima. Pemenang Ketiga Sayembara Penulisan Artikel Ilmiah, Universiti
Kebangsaan Malaysia, 1981/82. Pemenang Ketiga Sayembara Penulisan Kreatif
(Puisi) Antara Universiti, 1983/84. Anugerah
Penyair UKM, 1984. Pemenang Pertama Sayembara Penulisan Kreatif, Persatuan
Penulis Tumpat (PESISIR), 1985. Anugerah
Mengenang Budi GRUPEMUISI UKM, 1990. Anugerah
Perkhidmatan Cemerlang Universiti Utara Malaysia (1996). Pemenang Hadiah Sastera Perdana Malaysia
1998/ 1999 Kategori Esei / Kritikan
Sastera ). Judul Esei ‘Simbolisme Dalam Pantun Percintaan Melayu,’
Diterbitkan dalam Dewan Sastera,
Februari 1998, hlm. 13 – 19. Anugerah
Perpustakaan Keluarga (Pemenang Pertama) Peringkat Negeri Kedah Tahun 2000. Anugerah
Perpustakaan Keluarga (Pemenang Kedua) Peringkat Kebangsaan, Tahun 2001.
Pemenang Pertama Penulisan Esei Q UUM 2007. Pemenang Kedua Pidato Q UUM 2007.
Pemenang Kedua Penciptaan Slogan Q UUM 2007 dan 2008. Pemenang Anugerah Penyair
Alam Siber (APAS) 2007, Hadiah
E-Sastera. Com (HESCOM) 2007. Pemenang Pertama Sayembara Menulis Ulasan Sajak
HESCOM 2007. Pemenang Utama Penulisan Sajak Zaman Sial, HESCOM 2007. Pemenang
Ketiga Sayembara Penulisan 50 Tokoh Melayu Terbilang, HESCOM 2007. Pemenang
Utama Sayembara Penulisan Polemik, HESCOM 2007. Pemenang Utama Sayembara Sajak
Hari Ibu 2007, HESCOM 2007. Pemenang Anugerah Penyair Alam Siber (APAS), Hadiah
E-Sastera. Com (HESCOM) 2008, pemenang kedua Sayembara 50 Tokoh Melayu
Terbilang, juga turut memenangi hadiah sayembara-sayembara pantun, syair,
banjir, Pilihan Raya ke-12, dan haiku Melayu di HESCOM 2008 dan HESCOM 2009,
Finalis Sasterawan Alam Siber (SAS), Pemenang Utama Anugerah Penyair Siber
(APAS), Tokoh Sasterawan Siber 2010 (Pemenang Keseluruhan), pemenang sayembara
pantun, haiku dan soneta di HESCOM (2010). Pemenang Keseluruhan HESCOM 2011,
Pemenang Kedua Sayembara pantun HESCOM 2011, Pemenang Kedua Sayembara INTERLOK
di HESCOM 2011, Pemenang Anugerah Penyair Alam Siber (APAS, 2011). Pemenang
Anugerah Pantun Siber 2014 di HESCOM 2014.